Kamis, 01 Februari 2024

menuju s.psi

 Masih segar di kepala saat pertama kalinya saya menginjakkan kaki di fakultas mengenai kejiwaan ini. Baju hitam putih, jilbab hitam, sepatu hitam, dan almamater jingga terang yang serupa dengan risol. Jika bisa dikatakan dengan jelas, saya sebenarnya masih rela tidak rela diterima di universitas ini. Meski termasuk kampus yang unggul di provinsi, saya masih kurang menerima kenyataan bahwa saya bagian dari kampus ini. Perasaan yang kurasakan cukup sulit untuk dijabarkan. Image mengenai kampus ini bagus-tidak bagus. Mungkin perasaan ini hanya bisa dirasakan oleh mereka yang pernah merasakan di 'perahu' yang sama. 

Meskipun demikian, tak usahlah saya menjelaskan mengenai sisi terang maupun gelap kampus ini. Saya hanya ingin menceritakan (( sebelum akhirnya lupa di masa yang akan datang )) mengenai sisa kenangan mengenai almamater ini.

Tahun 2018 merupakan tahun saya resmi menjadi mahasiswi. Saat menulis ini, november tahun 2023 sedang berlangsung dan hujan yang masih malu-malu untuk menunjukkan taringnya. Tidak bisa kupungkiri, lima tahun saya menghabiskan waktu bergelut dalam bidang ini. Apa yang kurasa? Stress tentu saja! Jadi tolong simpan hujatan kalian di dalam hati, karena masing-masing mempunyai prosesnya (( sedang membela diri )). 

Saat menjadi mahasiswi untuk pertama kalinya, saya merasa orang-orang yang tidak lagi memakai format baju : jilbab hitam-putih/batik/biru muda/merah maroon/ navy ((  YTTA ), rok hitam, sepatu pantofel, dan almamater kebanggaan merupakan sosok yang 'sepuh'. Seperti kehidupan mahasiswa baru pada umumnya di tahun itu, kami banyak menghabiskan waktu untuk pengumpulan bersama DIKLAT BEM untuk membahas aturan ataupun hanya sekedar membangun kelekatan sesama teman seangkatan. Saya yang merupakan sosok yang tidak pernah lepas oleh organisasi dari SD, tentu terima-terima saja pengumpulan ini. Yah meskipun juga merasakan jenuh, tapi saya cukup senang membangun keakraban dengan orang lain. Sehingga, saya dapat terhitung aktif dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan kampus. Menurutku, kegiatan kampus sangat menarik meskipun memberatkan. Selain bisa mengenal orang lain dengan latar belakang berbeda-beda, kegiatan di dalamnya sungguh beragam. Bahkan, setiap ada kegiatan yang diadakan oleh lembaga kemahasiswaan, saya kerap kali ikut. Mulai dari hal-hal sederhana seperti lapak baca, kelas fotografer, kelas musik, hingga mengikuti semua pengkaderan Biro Kemahasiswaan (BKM) (( kecuali salah satu BKM dengan ranah keagamaan, karena SMA saya sudah pernah mencobanya )). Banyak yang bertanya-tanya kenapa saya mengikuti semua kegiatan tersebut, namun jawaban yang hanya satu : penasaran. Namun satu hal yang pasti, dari sekian banyak kegiatan, satu-satunya yang bertekad saya masuki adalah BKM kepecintaalaman. Menurutku, menyatu dengan alam adalah kegiatan lain yang sangat menyenangkan!

Minggu, 06 Agustus 2023

tomodachi.

 Akhir-akhir ini, saya mulai menyadari betapa pentingnya sebuah pertemanan. Yah, bisa dibilang, saya cukup aktif dalam bersosialisasi. Akan tetapi, entah mengapa, saya selalu merasa tidak pernah benar-benar mempunyai sosok 'teman' dan sering kali merasa hampa. Tolong jangan hakimi saya (terkhusus bagi teman saya yang tidak sengaja membaca tulisan ini). Perasaan ini bukan tanpa alasan. Sebelumnya, saya menganggap bahwa teman ada  ketika kita ingin bersenang-senang saja, atau sekedar menghabiskan waktu. Terlebih, saya tidak suka jika mesti merepotkan orang lain dan berakhir mesti berbalas budi kepada mereka. Namun, pemikiran itu mulai surut. Yah, sekarang saya bisa merasakan benar-benar mempunyai teman di keadaan terburuk sekali pun. 

Beberapa bulan lalu, salah satu kenalan saya yang bahkan tidak akrab dapat merubah pemikiran saya tersebut. Masih sangat jelas malam itu ketika dia memberitahuku bahwa jika sedang sedih, carilah temanmu dan habiskan waktu bersama mereka. Awalnya, saya merasa kikuk. Bagaimana mungkin teman bisa membuat diri kita yang tadinya hancur berkeping-keping, menjadi sosok yang baru?

Namun, perkataannya tersebut benar adanya.

Malam ketika saya benar-benar tidak ingin menjadi manusia lagi, saya mencoba memanggil mereka yang katanya bisa memulihkan itu. Dan benar. Sahabat adalah obat. Mereka benar-benar bisa menarikku keluar dalam belenggu yang sangat menyiksa, meskipun secara paksa. Tak henti-hentinya saya ingin berucap terima kasih kepada mereka. Hari di mana kami pergi ke pulau bersama membuatku benar-benar mencintai mereka. Bahkan, hari itu saya mulai teringat suara tawaku sendiri. Ah.. betapa berharganya mereka. 

Hari-hari setelah hari itu, membuatku menjadi manusia kembali. 

Oh ya.. jujur saja, ketika mendengar kabar kedua temanku akan pergi merantau di kota sebelah, sedih sekali rasanya. Seolah ditampar oleh kenyataan bahwa kehidupan kita tidak akan terus-menerus seperti ini. Akan ada hari di mana kita berjalan di jalan masing-masing. Sulit rasanya, bahkan air mata yang kukeluarkan rasanya tidak cukup untuk menutupi rasa sedih akan bayang-bayang kami yang berjalan di arah yang berbeda. Namun, begitulah hidup, siap tidak siap, mesti dijalani. Ah... sayang sekali. Tapi, saya sangat bersyukur mengenal kalian. 

Pss.. jika diingat kembali, waktu yang kami habiskan bersama sebenarnya cukup singkat. Di awali oleh awal tahun 2023, lalu semakin erat ketika Maret. Hingga akhirnya, hampir 24/7 bersama mereka. Cukup singkat, namun kenangan yang diberikan luar biasa. 

Dimulai dari bermain badminton bersama, lalu Malino, kemudian sekedar ngumpul di rumah sugar daddy (kita samarkan namanya yaa xixi), pergi ke pulau, rumah sugar daddy lagi, masak-masak, jalan kosong dengan mba luna dan felix (dan pangeran beberapa kali), acara wisuda, ke pantai, jadi volunteer MHM, pisang epe', karokee, ngerujak, mencari Yamada-kun, CFD dengan tingkat kesadaran rendah, nikahan sugar daddy (iya dia dah nikah gaes), main timezone dengan baju kondangan, kampus 125317418, jus 1218231, cpi, skuter, rumah si gondrong (nama disamarkan lagi yah), nongki di kafe berkedok kerja skripsi (tapi aslinya memang kerja skripsi), foto studio, CK, dan sebenarnya kami lebih banyak menghabiskan waktu moppo' di kediaman sugar daddy dan si gondrong. Di akhir kepergian si bocil kematian 2 (saya yang pertama (mengakui diri sendiri)), hampir seminggu rumahku yang kosong menjadi basecamp perkumpulan wkwk.    

Waktu singkat yang sangat berharga. Saya cuma mau bilang ke kalian, terima kasih karena selalu menarikku keluar melihat dunia! :D

Jumat, 23 Juni 2023

Sepenggal kata

 Wahh.. harus kuakui banyak hal yang kusyukuri hingga detik ini.

Asli banyak sekali.

Tapi sebelum itu, biarkan saya menertawakan diri terlebih dahulu karena sempat terlalu menutup mata sebagai manusia. HAHAHA.

Oke.

Yah.. kita lanjut. Jadi, belakangan ini saya merasa jika dunia yang saat ini kujalani sungguh banyak warna-warninya. Dari gelap ke terang. Akan tetapi, saya hanya akan membahas sisi terangnya saja. Persetan dengan sisi gelap, biarlah dia tetap jauh di belakang, memandangku yang saat ini berada di puncak kebahagiaan.

Saat ini, saya merasa bisa lebih bebas dan terbuka. Terlalu banyak manusia disekitarku yang memberikan energi positif, dan tentu saja itu bagus! :D saat ini pula, mataku terbuka dengan lebarnya, seolah bisa menatap wajah mereka satu persatu dan tersenyum bahagia. 

Untuk keluargaku, aku mencintai mereka. Sudah tidak tergambarkan lagi cintaku kepada mereka.

Untuk temanku, aku juga mencintai mereka. Sungguh bersyukur diriku mengenal kalian. Semua kenangan yang kita ukir akan sangat berarti bagiku. 

Mereka adalah orang-orang yang telah menarikku dari lingkaran kegelapan. Saya yang sebelumnya merasa terbelunggu oleh sepi, ditarik keluar untuk menikmati dunia.

Terima kasih

Rabu, 07 Juni 2023

Penampilan Rapuh di atas Panggung

 Saat ini memasuki pertengahan tahun 2023. Seperti di postingan sebelumnya, saya sekali lagi mengatakan bahwa, tahun 2023 ini begitu sulit bagiku. Terlalu banyak hal yang terjadi dalam rentang waktu enam bulan. Bahkan untuk menjabarkannya satu persatu dapat memakan waktu yang begitu lama. 

Perasaan yang sebelumnya tidak pernah kukenali, tiba-tiba menyapa. Bingung ingin menyikapinya seperti apa. Kadang berpikir bahwa langkah yang diambil merupakan jalan terbaik, tapi nyatanya tidak. Masih ada jalan lain. Jalan yang tidak terpikirkan sebelumnya. Banyak penyesalan menghampiri, juga menyalahkan diri sendiri mengapa tidak membuka mata lebih lebar. Namun, nasi telah menjadi bubur. Apa yang lalu hanya bisa disesali. 

Dari apa yang terjadi hingga saat ini membuatku tersadar bahwa ada banyak orang di sekitarku. 

Harus kuakui pula, saya merupakan sosok yang sulit mengekspresikan perasaan dan lebih memilih untuk memendam karena tidak ingin menyulitkan orang lain. Bahkan menangis di depan orang-orang tertentu membuatku malu karena tidak ingin terlihat lemah di hadapan mereka. Namun, dengan semua peristiwa ini, membuatku bertemu sosok lain diriku. Sosok yang rapuh dan membutuhkan pelukan orang lain. Saya tidak lagi menolak kehadiran sosok rapuh ini. Saya menyambutnya dengan tangan terbuka, memberikan ruang untuk menunjukkan pesonanya. Setelah kuberikan ruang untuknya, saya pun mulai menyadari bahwa sosok yang selama ini kusembunyikan dapat membuat hidupku lebih baik, melihat dunia dengan cara pandang yang berbeda. Salah satu keputusan yang mungkin tidak akan kusesali. Memberikan panggung untuk si Sosok Rapuh ini. 

Untuk mereka yang telah menikmati penampilan si Sosok Rapuh, terima kasih telah memberikan bunga. Sungguh, bunga yang kalian berikan sangat berharga. 

Minggu, 29 Januari 2023

Halo, dek! °˖✧◝(⁰▿⁰)◜✧˖°


 Kejadian ini menurutku cukup patut dikenang dikarenakan bercampur aduknya perasaaan saya saat itu..

Jadi, beberapa hari yang lalu, saya menemani oci ke tempat tongkrongan seniornya dikarenakan akan membahas sesuatu yang penting. Ke sana lah kami yang pada saat itu juga hujan deras. Setelah beberapa saat kami di sana, Oci dan beberapa seniornya pergi ke rumah juniornya, saya pun ikut. Kali ini kami naik mobil dikarena hujan yang deras. Saya ikut juga. Namun, karena merasa kurang enak jika ke sana dan saya tidak ada hubungan apa-apa dengan junior tsb (karena yahh adalah sesuatu yang belum bisa diceritakan), maka saya mengatakan kepada Oci, kalau mau ke masjid saja, sekalian shalat isya. Sesaat sampai di rumah junior tsb, saya dipinjam kan motor dan mantel untuk pergi ke masjid. Karena sebelumnya saya sudah pernah ke sini dan ke masjid dekat sini, saya pun pede-pede saja menancapkan gas. Di tengah derasnya hujan, saya berusaha mengingat jalan yang benar. Hingga akhirnya, sampailah saya ke masjid itu. Sayangnya, gerbang masjidnya tutup. Dalam hati sempat mempertanyakan mengapa masjid ditutup? Tapi yah mau bagaimana lagi, saya juga tidak bisa menerobos masuk. Saya pun kembali ke rumah junior oci. Sampai di sana, saya bingung antara mau masuk dan tidak. Namun, karena yakin akan pulang larut malam dan sudah pasti akan langsung tidur, saya pun memutuskan untuk mencari masjid lain. 

Di tengah derasnya hujan, saya mulai mencari masjid. Hingga akhirnya keluar kompleks, melintasi jalan poros. Tidak jauh dari gerbang kompleks, saya melihat masjid. Saya pun mencari jalan masuknya. Dan ternyata, masjid tersebut merupakan masjid TNI. Saya mulai ragu untuk masuk ke dalam karena mesti masuk ke pangkalan TNI. Namun, di mana lagi saya harus mencari masjid?

Sabtu, 21 Januari 2023

2023


2023

Selamat tahun baru! (o´▽`o)

Meski telat karena ini sudah hari ke-21 di bulan Januari, tapi tak mengapa.. hohoho

Ahh.. 2023.. bertambah lagi setahun. Semua terasa menjadi tua (termasuk saya yang sebentar lagi berumur seperempat abad!). Banyak sekali harapan untuk tahun ini. Kecemasan pun tidak lupa hadir. Mungkin tahun ini ada beberapa beban yang terlepas, namun tentu akan digantikan dengan yang baru. Tahun ini saya akan lulus kuliah. Setelah menjalani lima tahun menjadi donatur kampus (Semester ini tetap bayar UKT huhu), saya mesti mempersiapkan diri untuk menjadi masyarakat pada umumnya. Yah.. bekerja. Uh! sulit sekali rasanya terjun di dunia tersebut. Bisa tidak sih menjadi kaya raya dengan punggung tetap di kasur? 

Lulus kuliah menjadi salah satu targetku di awal tahun ini (setelah gagal dicapai pada tahun sebelumnya wkwk). Yah bukan karena tidak ingin mengerjakan skripsi lebih cepat, hanya saja sepertinya saya sedang mengalami mid-life crisis (pembelaan (; ̄Д ̄) ). huhuhu rasanya semua yang dilakukan tidak benar..

(topik berikutnya)

Selain lulus kuliah, dan menjadi kaya raya [̲̅$̲̅(̲̅ ͡° ͜ʖ ͡°̲̅)̲̅$̲̅] , sepertinya di tahun ini tidak ada lagi harapan yang menunjang masa depan lainnya. 

 Meski awal tahun ini cukup disambut dengan sedikit kesialan, selalu saja ada hal baik di dalamnya... bukan menghibur diri, hanya saja benar adanya. Hal buruk menjadi buruk jika kita memandang buruk. Benar bukan?


.

.

.

.

.

.

.

.

Saya tahu ini sudah sangat-sangat terlambat. Tapi tetap akan ku posting meski sekarang sudah tahun 2025 wkwkwkk (( tidak menerima kritikan ))

Seminar Proposal yang Membagongkan

 Hai!

Mungkin kisah ini bisa saja masuk di postingan Apa yang terjadi di bulan Desember. Tapi sepertinya saya akan membuatkan postingan tersendiri, mengingat kisah ini cukup penting.

Okei

Bulan Desember adalah bulan perjuangan. Yah tidak juga sih... karena sejak November saya mulai serius kembali bergelut bersama skripsi. Setalah mengurus di ini-itu, saya pun mendapatkan jadwal seminar proposal di awal Desember, tepatnya pada 7 Desember 2022. Perasaan sempro sudah di depan mata tidak dapat digambarkan dengan detail. Cemas, tentu saja menghampiri, cuma masih bisa diatasi dengan bermain the Sims. Yah.. entah karena terlalu santai, draft yang seharusnya mesti kusebar seminggu sebelum sempro tidak terlaksana. Hari Jum'at undangan dan draft saya bagikan di penguji, padahal hari Rabu saya sudah sempro D: karena keterlambatan tersebut, sempat membuatku sedikit panik. Namun, sekali lagi masih bisa diatasi.

Singkat cerita, hari Rabu pagi saya sudah mulai melatih diri lagi, dan mempersiapkan diri. Namun, karena sempro saya mulai pada 14.30 WITA, saya pun mulai bosan menunggu dan memutuskan untuk tidur siang sejenak. Setelah dzuhur, saya mulai berbaring dan memejamkan mata... akan tetapi tersentak bangun karena ingat saya belum mengingatkan penguji saya mengenai sempro saya hari ini, padahal seharusnya saya mesti mengabari mereka sehari sebelumnya...

Dengan panik saya mulai menyusun kalimat dan mengabari para penguji dan pembimbing. Respon yang diberikan positif, kecuali salah satu penguji yang juga PA saya. Beliau protes mengapa tidak dikabari dari kemarin, saya hanya bisa meminta maaf. Kemudian, beliau pun meminta saya untuk mulai 10 menit kemudian dan diminta untuk ke kampus. Panik. Itu yang pertama kali saya rasakan. Bagaimana mungkin saya tidak panik ketika saya sendiri belum siap secara penampilan? Baju masih daster, dan belum mandi pula. Saking paniknya saya tidak langsung bergerak. Berdiam diri, mencoba mencerna apa yang terjadi. Saya mencoba bernegoisasi untuk presentasi di rumah, dan alhamdulillah diterima :D Setelah menyadari situasi ini, saya mulai menjernihkan otak dengan mandi. 

Singkat cerita, saya sudah siap untuk presentasi, meski secara mental belum. Untung saja, waktu yang diberikan lewat dari 10 menit. Saya pun masuk ke zoom dan menunggu beberapa saat sebelum beliau join juga. Saya langsung ditanya ini itu tanpa presentasi, membuat saya sedikit amburadul. Bahkan di tengah serangan pertanyaan itu, beberapa teman sudah mulai berdatangan untuk memberi semangat. Setelah diberi pertanyaan ini itu, saya pun hanya pasrah dan menerima sebagai saran (Jalan keluar paling ampuh jika tidak mampu menjawab sesuai keinginan penguji). 

Setelah puas memberikan pertanyaan dan saran, saya kemudian bersiap untuk masuk ke sempro sesungguhnya. Uniknya, perasaan panik saya yang sedari tadi menggerogoti hilang begitu saja. Saya bisa presentasi dengan baik dan menjawab dengan baik pula (Menurutku yah). Para penguji dan pembimbing juga lebih santai dan tidak terlalu menekan saya, bahkan diakhir sempro kami sempat tertawa dikarenakan banyak teman yang hadir mendukung saya. Setelah semua orang keluar dari zoom, saya pun bersorak dan merasa sangat lega.

Namun, hari sempro ku tidak berakhir begitu saja. Kami mulai berfoto bersama. Agenda rutin yang tidak boleh terlewatkan. Rasanya senang sekali bisa melewati salah satu tahap untuk berakhir menjadi lulusan fakultas.Yah meskipun senang sempro telah usai, ada perasaan sedih karena orang yang kutunggu tidak sempat hadir :( 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...