Sabtu, 21 Januari 2023

Seminar Proposal yang Membagongkan

 Hai!

Mungkin kisah ini bisa saja masuk di postingan Apa yang terjadi di bulan Desember. Tapi sepertinya saya akan membuatkan postingan tersendiri, mengingat kisah ini cukup penting.

Okei

Bulan Desember adalah bulan perjuangan. Yah tidak juga sih... karena sejak November saya mulai serius kembali bergelut bersama skripsi. Setalah mengurus di ini-itu, saya pun mendapatkan jadwal seminar proposal di awal Desember, tepatnya pada 7 Desember 2022. Perasaan sempro sudah di depan mata tidak dapat digambarkan dengan detail. Cemas, tentu saja menghampiri, cuma masih bisa diatasi dengan bermain the Sims. Yah.. entah karena terlalu santai, draft yang seharusnya mesti kusebar seminggu sebelum sempro tidak terlaksana. Hari Jum'at undangan dan draft saya bagikan di penguji, padahal hari Rabu saya sudah sempro D: karena keterlambatan tersebut, sempat membuatku sedikit panik. Namun, sekali lagi masih bisa diatasi.

Singkat cerita, hari Rabu pagi saya sudah mulai melatih diri lagi, dan mempersiapkan diri. Namun, karena sempro saya mulai pada 14.30 WITA, saya pun mulai bosan menunggu dan memutuskan untuk tidur siang sejenak. Setelah dzuhur, saya mulai berbaring dan memejamkan mata... akan tetapi tersentak bangun karena ingat saya belum mengingatkan penguji saya mengenai sempro saya hari ini, padahal seharusnya saya mesti mengabari mereka sehari sebelumnya...

Dengan panik saya mulai menyusun kalimat dan mengabari para penguji dan pembimbing. Respon yang diberikan positif, kecuali salah satu penguji yang juga PA saya. Beliau protes mengapa tidak dikabari dari kemarin, saya hanya bisa meminta maaf. Kemudian, beliau pun meminta saya untuk mulai 10 menit kemudian dan diminta untuk ke kampus. Panik. Itu yang pertama kali saya rasakan. Bagaimana mungkin saya tidak panik ketika saya sendiri belum siap secara penampilan? Baju masih daster, dan belum mandi pula. Saking paniknya saya tidak langsung bergerak. Berdiam diri, mencoba mencerna apa yang terjadi. Saya mencoba bernegoisasi untuk presentasi di rumah, dan alhamdulillah diterima :D Setelah menyadari situasi ini, saya mulai menjernihkan otak dengan mandi. 

Singkat cerita, saya sudah siap untuk presentasi, meski secara mental belum. Untung saja, waktu yang diberikan lewat dari 10 menit. Saya pun masuk ke zoom dan menunggu beberapa saat sebelum beliau join juga. Saya langsung ditanya ini itu tanpa presentasi, membuat saya sedikit amburadul. Bahkan di tengah serangan pertanyaan itu, beberapa teman sudah mulai berdatangan untuk memberi semangat. Setelah diberi pertanyaan ini itu, saya pun hanya pasrah dan menerima sebagai saran (Jalan keluar paling ampuh jika tidak mampu menjawab sesuai keinginan penguji). 

Setelah puas memberikan pertanyaan dan saran, saya kemudian bersiap untuk masuk ke sempro sesungguhnya. Uniknya, perasaan panik saya yang sedari tadi menggerogoti hilang begitu saja. Saya bisa presentasi dengan baik dan menjawab dengan baik pula (Menurutku yah). Para penguji dan pembimbing juga lebih santai dan tidak terlalu menekan saya, bahkan diakhir sempro kami sempat tertawa dikarenakan banyak teman yang hadir mendukung saya. Setelah semua orang keluar dari zoom, saya pun bersorak dan merasa sangat lega.

Namun, hari sempro ku tidak berakhir begitu saja. Kami mulai berfoto bersama. Agenda rutin yang tidak boleh terlewatkan. Rasanya senang sekali bisa melewati salah satu tahap untuk berakhir menjadi lulusan fakultas.Yah meskipun senang sempro telah usai, ada perasaan sedih karena orang yang kutunggu tidak sempat hadir :( 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...