Senin, 28 Februari 2022

Seni dalam Memenggal


[ DISCLAIMER!!! ]

[ TULISAN INI BERISI SPOILER ]

 

Selamat malam...

Saya ingin menceritakan pandangan saya mengenai salah satu film Indonesia dengan bergenre horror, meskipun sebenarnya lebih ke thriller sii..

Oke.. Film ini merupakan satu-satunya film Indonesia yang bisa membuat bulu kudukku menari-nari hingga bermimpi buruk. Bukannya tidak mengapresiasi film buatan dari negeri sendiri, namun terkadang saya masih kurang srek dengan film Indonesia, terutama film Indonesia bergenre horror dan romansa. Mengapa? Yah tidak jauh-jauh dari pengalaman nonton saya yang kurang menyenangkan ketika kecil. Dahulu, film horror Indonesia selalu memasukkan unsur-unsur pornografi ringan, seperti pakaian yang dikenakan oleh pemeran perempuannya terlalu terbuka, hingga candaan-candaan yang mengandung seksual sering kali saya dapatkan di dunia perfilaman horror Indonesia. Unsur-unsur tersebut membuat saya yang ingin fokus dengan jalan cerita, malah menjadi tidak nyaman. Selain itu, sosok hantu yang kerap kali digambarkan sangat menjijikkan, membuat saya merasa mual. Hal tersebut membuat saya lebih memilih film horror dari negeri barat yang bisa menghasilkan film tanpa unsur pornografi maupun memiliki hantu dengan tampang yang tidak begitu hancur. 

Mungkin film Indonesia yang saya nonton bisa dihitung jari...

Akan tetapi, baru saja saya menonton satu film yang dirilis pada tahun 2019. Film ini cukup membuat saya berdebar dari awal hingga akhir film. Bukannya ingin membanggakan diri atau semacamnya, tetapi saya cukup percaya diri jika menonton film horror, saking sukanya dan sudah terlalu banyak film horror yang saya nonton. 

Film ini merupakan hasil garapan Joko Anwar yang telah menerima banyak penghargaan. Nama beliau memang tidak asing bagi telinga saya. Setelah menonton film hasil garapan Joko Anwar saya mulai berdecak kagum.

Film yang sedari tadi saya perbincangkan adalah "Perempuan Tanah Jahannam". Film ini sebenarnya selalu disebut-sebut, namun bagi saya yang masih belum terbiasa dengan film horror Indonesia karena alasan sebelumnya, membuat saya menjadi acuh. Hingga, kakak kedua saya merekomendasikan film ini. Bagi sesama pecinta film horror, dan memiliki kualitas rasa yang tidak jauh berbeda, saya segera saja menontonnya. 

Awal film dibuka dengan musik lawas yang cukup mencekam. Kemudian berlanjut ke adegan seorang perempuan berumur 25 tahun bernama Maya yang sedang telponan dengan sahabatnya, Dini. Mereka berdua bekerja sebagai penjaga pos tiket jalan tol. Kedua sahabat tersebut berbincang mengenai keluh kesah pekerjaan mereka dan ingin membuka toko baju sendiri, kemudian dilanjutkan oleh curahan hati Maya yang selalu bertemu dengan seorang pria aneh. Pria tersebut kadang bolak-balik masuk tol, dan memandang Maya dengan tatapan tajam. Maya merasa sangat takut akan bertemu pria ini lagi. Dini yang mencoba berpikiran positif pun memberikan pandangan yang masuk akal agar Maya tidak begitu khawatir. Akan tetapi, belum selesai percakapan mereka, pria aneh yang sedari tadi diperbincangkan kemudian datang. Maya yang sudah mengenal mobil tersebut kemudian meminta tolong kepada Dini untuk mengirimkan bala bantuan ke posnya, karena kebetulan dia sedang sendiri malam itu. 

Ketika pria tersebut melakukan transaksi, ia menatap Maya sekali lagi. Maya yang merasa risih berusaha untuk mengalihkan pandangan. Namun, pria tersebut tetap memandang Maya dan tidak menjalankan mobilnya. Hingga, truk di belakang mobil pria aneh membunyikan klakson. Awalnya Maya mengira pria tersebut telah pergi, namun ternyata pria aneh itu menepikan mobilnya, kemudian turun dari mobil dan menghampiri Maya. Maya yang panik kembali meminta bantuan kepada Dini dari telpon, Dini mengarahkan Maya untuk mengunci pintu dan jendela, yang kemudian semua itu dilakukan Maya dengan panik. 

Ketika pria itu sampai, dia kemudian berdiri dan menggedor jendela pos. Maya kemudian memberanikan diri untuk bertanya apa mau dari pria tersebut. Dengan nada suara bergetar, Maya membentak pria itu dan menanyakan apa yang diinginkan dari Maya. Pria aneh itu menjawab dengan nada suara datar, dan mengajukan beberapa pertanyaan. Maya menjawab pertanyaan dengan jujur. Kemudian, pria aneh itu pergi meninggalkan pos. Maya yang masih lemas berpikir bahwa pria itu sudah pergi. Namun, ketika Maya mengintip melalui jendela pos, pria aneh itu ternyata tidak pergi, malainkan mengambil parang di bagasi mobilnya, kemudian kembali menuju pos Maya. Maya yang panik segera meminta tolong sekali lagi kepada Dini untuk segera dikirimkan bala bantuan. Sembari itu, Maya berusaha keluar dari pos untuk melarikan diri. Pria aneh yang melihat Maya yang hendak melarikan diri segera mengejar Maya sambil beberapa kali mengayunkan parangnya. 

Maya yang berlari kencang malah terjatuh, sehingga pria aneh itu bisa segera berada di atas Maya. Maya yang tidak dapat bergerak, membuat pria aneh itu bisa dengan bebas mengiris paha Maya. Setelah mengiris paha maya, ia segera mengganti targetnya menjadi kepala. Namun, belum sempat parang menghujani leher Maya, polisi pun datang dan segera memerintahkan agar pria itu menjatuhkan senjatanya.

Pria tersebut kemudian memelas kepada Maya dan mengatakan bahwa dia hanya ingin membalaskan dendam desanya yang terkena kutukan gara-gara kehadiran Maya. Namun, belum sempat pria itu menjalankan niatnya memeganggal kepala Maya, polisi telah menembak tepat di kepala pria itu. 

Setelah kejadian tersebut, Maya pun berusaha untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi di desa yang dimaksud pria itu. Awalnya Maya ingin pergi sendiri, namun Dini bersikeras untuk ikut, maka mereka berdua pun pergi ke desa yang dimaksud oleh pria aneh tersebut.

Dari sinilah dimulai kisah perjuangan Maya dan Dini untuk keluar hidup-hidup di desa terpencil dan sangat mengandung misteri...

 ====

Film ini sebenarnya sudah tidak masuk lagi dalam kategori horror, melainkan thriller karena banyaknya adegan pembunuhan di dalamnya. Bahkan, di film ini tidak memiliki penampakan-penampakan mahluk halus yang berarti seperti kisah horror lainnya. Film ini lebih fokus kepada ritual-ritual aneh, daripada penampakan jumpscare yang kerap kali menghiasi film horror. Namun, hal tersebutlah yang membuat film ini dapat dua acungan jempol. Kisahnya serasa benar-benar nyata. 

Selain alur cerita, pemeran dari film Perempuan Tanah Jahannam juga memiliki akting yang sangat baik. Musik dari film ini pun juga sangat tradisional, dan sangat kental dengan budaya Jawanya. Saya sebagai penggemar berat hal-hal berbau horror berbalut unsur tradisional berhasil dibuat kucar-kacir menonton film ini. 

Setelah menonton film ini, saya sempat menjernihkan otak dan alam bawah sadar dengan menonton anime Haikyuu! niat hati agar tidak bermimpi buruk. Sayangnya, saya tetap bermimpi buruk. Mimpi saya akan saya ceritakan di postingan selanjutnya :D

 

Oh ya, jika boleh diberi penilaian, saya memberikan 8.5/10 pada film "Perempuan Tanah Jahannam". Hal ini dikarenakan detail yang disajikan pada film ini sangat mengesankan 😍😍. 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...