Rabu, 18 Februari 2015

Basket oh Basket :3





Basket cewek disekolah ku itu miris banget. Tapi itu dulu...

Waktu kelas 7 dulu, aku mendaftar ekskul yg palingku incar sepanjang hidupku. Yaapp! Baskeett :3 awalnya semua berjalan lancar, dan pada hari pertama basket putri yang baru dibentuk, subhanallah... banyak. Banyaaaakk banget cewek yang senang dengan basket. Tapi itu pemikiranku sewaktu hari pertama, tapi ketika pertemuan kedua berlangsung... akupun bertanya-tanya kemana semua cewek yg hampir memenuhi lapangan basket? yang tersisa bahkan tak sampai setengah. Itu baru namanya panas-panas tai ayam.

Akhirnya pertemuan berikutnya hanya tinggal segelintir cewek yang bahkan gak sampai 10 orang, miris banget. Dan lebih apeess nya lagi, kelas yg tersisa itu dari kelasku 4 orang dan dari kelas ashemenee(disensorryee) banyak orang, dan kelas ashemenee itu adalah kelas yang dipenuhi orang-orang bikin mual, mau muntah, mata merah, bibir pecah-pecah, wajah pucat, lutut lemas, dan gejala memuakkan lainnya.


Awalnya, saking bencinya kita dengan tingkah anak kelas ashemenee kami (teman-temanku) berniat untuk berhenti, lalu akupun memberi siraman rohani kalbu.
“Kita saja yang bertahan, jangan buat mereka bertahan. Yaaa, menurutku orang-orang seperti mereka itu orang-orang yang semangat diawal saja” tapi pemikiranku salah, mereka cukup tangguh juga, sampai ketika orang-orang memuakkan itu tak datang sepenuhnya*yeeaayy
Sayangnya, kesenangan itu semua cepat berakhir seakan hanya dengan kedipan mata ketika kami mendapatkan zaman keemasan seketika juga basket putri dibubarkan-____- *DOEEEENNGG
 


Semester 2 kelas 8
Saat itu, temanku membawa kabar bahwa basket putri dibentuk lagi. Awalnya aku tak yakin, dan sempat membiarkan teman-temanku ikut basket tampa diriku ini. Tapi akhirnya mereka bisa membujukku untuk mengikuti jejak mereka dengan ajakan menggiurkan.
Akupun masuk basket. Lagi.
Salah satu yg membuatku ingin masuk adalah, katanya pelatihnya baik banget ketimbang coach dulu yg sok banget. Memikirkannya saja pengen kujitak.
Saat di latih oleh coach kami yg baru, akupun sekeetika itu menyukai cara melatihnya. Sampai sekarang. Menurutku coach kami itu coach terbaik.
Selain melatih, dia juga sering mengajak anak didiknya pergi jalan, entah itu kerumahnya teman, atau bahkan kerumahnya sendiri yg dapat membuat kita tertidur lelap dijalan. Dia juga gak segan-segan antar pulang kalau kami tidak punya teman pulang, tapi kami harus melewati jalan yg lebih jauh dan itu berarti hampir sama dengan keliling makassar.


Begitulah... sampai aku benar-benar menyukai basket. Sampai detik ini.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...