Basket cewek disekolah ku itu miris banget. Tapi itu
dulu...
Waktu kelas 7 dulu, aku mendaftar ekskul yg
palingku incar sepanjang hidupku. Yaapp! Baskeett :3 awalnya semua berjalan
lancar, dan pada hari pertama basket putri yang baru dibentuk, subhanallah... banyak.
Banyaaaakk banget cewek yang senang dengan basket. Tapi itu pemikiranku sewaktu
hari pertama, tapi ketika pertemuan kedua berlangsung... akupun bertanya-tanya kemana
semua cewek yg hampir memenuhi lapangan basket? yang tersisa bahkan tak sampai
setengah. Itu baru namanya panas-panas tai ayam.
Akhirnya pertemuan berikutnya hanya tinggal
segelintir cewek yang bahkan gak sampai 10 orang, miris banget. Dan lebih
apeess nya lagi, kelas yg tersisa itu dari kelasku 4 orang dan dari kelas ashemenee(disensorryee)
banyak orang, dan kelas ashemenee itu adalah kelas yang dipenuhi orang-orang
bikin mual, mau muntah, mata merah, bibir pecah-pecah, wajah pucat, lutut
lemas, dan gejala memuakkan lainnya.
Awalnya, saking bencinya kita dengan tingkah anak
kelas ashemenee kami (teman-temanku) berniat untuk berhenti, lalu akupun
memberi siraman rohani kalbu.
“Kita saja yang bertahan, jangan buat mereka
bertahan. Yaaa, menurutku orang-orang seperti mereka itu orang-orang yang
semangat diawal saja” tapi pemikiranku salah, mereka cukup tangguh juga, sampai
ketika orang-orang memuakkan itu tak datang sepenuhnya*yeeaayy
Sayangnya, kesenangan itu semua cepat berakhir
seakan hanya dengan kedipan mata ketika kami mendapatkan zaman keemasan
seketika juga basket putri dibubarkan-____- *DOEEEENNGG
Semester 2 kelas 8
Saat itu, temanku membawa kabar bahwa basket putri
dibentuk lagi. Awalnya aku tak yakin, dan sempat membiarkan teman-temanku ikut
basket tampa diriku ini. Tapi akhirnya mereka bisa membujukku untuk mengikuti
jejak mereka dengan ajakan menggiurkan.
Akupun masuk basket. Lagi.
Salah satu yg membuatku ingin masuk adalah, katanya
pelatihnya baik banget ketimbang coach dulu yg sok banget. Memikirkannya saja
pengen kujitak.
Saat di latih oleh coach kami yg baru, akupun
sekeetika itu menyukai cara melatihnya. Sampai sekarang. Menurutku coach kami
itu coach terbaik.
Selain melatih, dia juga sering mengajak anak
didiknya pergi jalan, entah itu kerumahnya teman, atau bahkan kerumahnya
sendiri yg dapat membuat kita tertidur lelap dijalan. Dia juga gak segan-segan
antar pulang kalau kami tidak punya teman pulang, tapi kami harus melewati
jalan yg lebih jauh dan itu berarti hampir sama dengan keliling makassar.
Begitulah... sampai aku benar-benar menyukai
basket. Sampai detik ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar