Minggu, 10 April 2022

Tertolakđź’”


Bisa dibilang kehidupan cintaku tidak pernah berjalan dengan mulus. Selalu saja ada hal yang terjadi, entah itu orang yang kusukai menyukai orang lain, orang yang menyukaiku tapi saya tidak suka, hingga saat saling menyukai tapi entah mengapa saya yang kabur entah ke mana. 

Sebagai seorang gadis, saya tentu kerap kali membayangkan memiliki sosok yang benar-benar bisa mengisi hari-hariku sebagai support system. Terlebih jika baru saja menonton drama bertema romantis, duh selalu saja bayangan ingin mempunyai sosok yang spesial di kehidupan menari-nari di dalam kepala. Namun, juga mesti kuakui, bahwa saya bukan tipikal orang yang senang terikat dalam satu hubungan. Pernah sekali saya ingin mencoba sebuah hubungan mengikat, namun entah mengapa saya merasa bukan seperti diri sendiri. Pada akhirnya saya meng-ghosting doi (Maaf!).. yah ini semakin membuat saya yakin bahwa saya tidak senang dengan hubungan seperti itu. Entah mengapa saya menyukai fase ketika saya menyukai seseorang dan membuatnya menyukaiku juga. Namun, ketika doi sudah suka balik, saya siap siap untuk pergi. Duh!

Meski begitu, tidak jarang orang yang saya 'sukai' menolak saya mentah-mentah, bahkan sebelum mengungkapkan rasa. Sedih? Tentu. Tapi sekarang momen itu menjadi cerita kocak belaka. Saya akan bercerita sedikit...

Waktu itu, saya masih menjadi mahasiswa baru yang masih segar akan dunia kampus. Sebagai mahasiswa baru yang lugu (ea), saya tentu beberapa kali tertarik dengan para senior kampus. Salah satunya adalah asisten dosen yang kebetulan saat itu menggantikan dosen saya yang sedang berhalangan hadir. Wajah tidak begitu rupawan, tapi auranya sangat menarik. Ngerti ndak sii? wkwk... Beberapa kali kakak ini masuk, membawa aura misterius dan menarik disekelilingnya. Hingga akhirnya salah satu fakta terungkap. Ia mantan ketua komunitas yang saya ikuti. Senanglah saya :D

Suatu ketika, ada acara di salah satu rumah anggota. Acaranya sih hanya untuk sebagai ajang pengenalan untuk kami maba-maba saling memperkenalkan diri. Oh ya, fyi si kakak ini juga sudah tahu soal saya dan teman-temanku karena dia mengajar di kelas kami. Saat acara selesai, salah satu karibku membawa mobil, dan kami semua ingin menumpang hingga sampai tujuan. Daaann si kakak ini juga mencari tumpangan. Maka, bergabunglah dia bersama kami. Teman-temanku yang laknat ini dengan bersemangatnya menerima si kakak karena mereka tahu kalau saya punya rasa tertarik dengan dia. Saat menuju mobil, tiba-tiba mereka semua lari menuju mobil. Kaget dan bingung, itu dua reaksi yang kurasakan, hingga tiba-tiba saja saya juga merasa harus lari mengambil tempat karena entah mengapa mempunyai firasat buruk. Karena lebih lamban menangkap, saya berakhir duduk di depan sesuai dengan rencana mereka (( jari tengah untukmu sis:D ))

Si kakak yang berjalan lambat di belakang, memberikan saya waktu untuk memohon agar menukar tempat, yang tentu berakhir di tolak mentah-mentah oleh teman saya. Dengan lunglai sayapun masuk ke mobil. Meskipun sempat tersangkut oleh semak-semak, sayapun menerima takdir ini. 

Kami pun berangkat. Si kakak yang juga aktif membangun komunikasi membuat suasana mobil lebih hidup, meski saya yang tidak hidup. Menyadari saya yang sedari tadi diam-diam saja, ia pun menanyakan mengapa diam saja. Saya hanya menjawab seadanya. Hingga akhirnya ia mengatakan,

"Kalau dudukko di depan begini, kek ko kurasa anakku"

kek ko kurasa anakku

kek ko kurasa anakku

kek ko kurasa anakku

kek ko kurasa ANAKKU

ANAKKU?!

 

DARII SEKIAN BANYAKK KOSAKATA DI INDONESIA KENAPA MESTI DIA PILIH ANAK?!!

AAAA

 

Bukan dianggap sebatas kakak-adik, tapi dianggap bapak-anak.

Sungguh penolakan yang menohok. 

 

Tapi yah... sudah lah. semenjak itu si kakak ini pun saya backlist. Tidak ingin terjebak lebih dalam hubungan bapak-anak ini.

Terima kasih telah memberikan penolakan yang tidak biasa :D 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...