Sebagai
seorang gadis, saya tentu kerap kali membayangkan memiliki sosok yang
benar-benar bisa mengisi hari-hariku sebagai support system. Terlebih
jika baru saja menonton drama bertema romantis, duh selalu saja
bayangan ingin mempunyai sosok yang spesial di kehidupan menari-nari
di dalam kepala. Namun, juga mesti kuakui, bahwa saya bukan tipikal orang yang
senang terikat dalam satu hubungan. Pernah sekali saya ingin mencoba sebuah
hubungan mengikat, namun entah mengapa saya merasa bukan seperti diri sendiri.
Pada akhirnya saya meng-ghosting doi (Maaf!).. yah ini semakin
membuat saya yakin bahwa saya tidak senang dengan hubungan seperti itu. Entah
mengapa saya menyukai fase ketika saya menyukai seseorang dan membuatnya
menyukaiku juga. Namun, ketika doi sudah suka balik, saya siap siap untuk
pergi. Duh!
Meski
begitu, tidak jarang orang yang saya 'sukai' menolak saya mentah-mentah, bahkan
sebelum mengungkapkan rasa. Sedih? Tentu. Tapi sekarang momen itu menjadi
cerita kocak belaka. Saya akan bercerita sedikit...
Waktu itu, saya masih menjadi mahasiswa baru yang masih segar akan dunia kampus. Sebagai mahasiswa baru yang lugu (ea), saya tentu beberapa kali tertarik dengan para senior kampus. Salah satunya adalah asisten dosen yang kebetulan saat itu menggantikan dosen saya yang sedang berhalangan hadir. Wajah tidak begitu rupawan, tapi auranya sangat menarik. Ngerti ndak sii? wkwk... Beberapa kali kakak ini masuk, membawa aura misterius dan menarik disekelilingnya. Hingga akhirnya salah satu fakta terungkap. Ia mantan ketua komunitas yang saya ikuti. Senanglah saya :D
Suatu
ketika, ada acara di salah satu rumah anggota. Acaranya sih hanya untuk sebagai
ajang pengenalan untuk kami maba-maba saling memperkenalkan diri. Oh ya, fyi si
kakak ini juga sudah tahu soal saya dan teman-temanku karena dia mengajar di
kelas kami. Saat acara selesai, salah satu karibku membawa mobil, dan kami
semua ingin menumpang hingga sampai tujuan. Daaann si kakak ini juga mencari
tumpangan. Maka, bergabunglah dia bersama kami. Teman-temanku yang laknat ini
dengan bersemangatnya menerima si kakak karena mereka tahu kalau saya punya
rasa tertarik dengan dia. Saat menuju mobil, tiba-tiba mereka semua lari menuju
mobil. Kaget dan bingung, itu dua reaksi yang kurasakan, hingga tiba-tiba saja
saya juga merasa harus lari mengambil tempat karena entah mengapa mempunyai
firasat buruk. Karena lebih lamban menangkap, saya berakhir duduk di depan
sesuai dengan rencana mereka (( jari tengah untukmu sis:D ))
Si
kakak yang berjalan lambat di belakang, memberikan saya waktu untuk memohon
agar menukar tempat, yang tentu berakhir di tolak mentah-mentah oleh teman
saya. Dengan lunglai sayapun masuk ke mobil. Meskipun sempat tersangkut oleh
semak-semak, sayapun menerima takdir ini.
Kami
pun berangkat. Si kakak yang juga aktif membangun komunikasi membuat suasana
mobil lebih hidup, meski saya yang tidak hidup. Menyadari saya yang sedari tadi
diam-diam saja, ia pun menanyakan mengapa diam saja. Saya hanya menjawab seadanya. Hingga
akhirnya ia mengatakan,
"Kalau
dudukko di depan begini, kek ko kurasa anakku"
kek
ko kurasa anakku
kek
ko kurasa anakku
kek
ko kurasa anakku
kek
ko kurasa ANAKKU
ANAKKU?!
DARII
SEKIAN BANYAKK KOSAKATA DI INDONESIA KENAPA MESTI DIA PILIH ANAK?!!
AAAA
Bukan
dianggap sebatas kakak-adik, tapi dianggap bapak-anak.
Sungguh
penolakan yang menohok.
Tapi
yah... sudah lah. semenjak itu si kakak ini pun saya backlist.
Tidak ingin terjebak lebih dalam hubungan bapak-anak ini.
Terima
kasih telah memberikan penolakan yang tidak biasa :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar