Senin, 06 Mei 2024

peran sebagai wanita realitis

 Halo!

Saat menulis kisah ini, cuaca di kotaku tidak dapat ditebak. Kadang panas menyengat, kadang pula hujan deras seolah tak pernah tersentuh mentari. Membingungkan, tapi tak apa, mungkin memang bumi sudah tidak muda lagi.

Selain bumi yang sudah tidak muda lagi, ada saya yang juga sudah tidak muda lagi, hehe. Seperempat abad telah kulalui. Berbagai peran juga sudah kujalani. Saat ini, peran yang sedang saya ambil adalah menjadi lulusan psikologi yang masih terombang-ambing dengan pilihan karir (( ceilah, seolah banyak yang tawari saja! )). Menjadi seorang yang terombang-ambing memilih antara ingin melanjutkan kesukaan mengenai klinis atau menjadi wanita realistis yang membutuhkan segepok fulus berhasil membuat saya cukup mual. Saat ini, saya magang menjadi asisten psikolog di salah satu biro yang baru saja buka. Asisten psikolog memang merupakan jalan yang pas bagi mereka yang mendambakan dunia klinis. Namun, ketika saya mengatakan baru buka, itu berarti memang benar-benar baru buka. Kata beliau yang merupakan seorang psikolog di sana, saya dapat ke biro jika terdapat klien. Namun, hingga saat ini baru terhitung dua kali saya menginjakkan kaki di biro tersebut. 

Jujur saja, diawal saya sangat bersemangat menjadi psikolog klinis. Akan tetapi, tak henti-hentinya realita datang menampar dan pergi begitu saja. Ya, saya butuh uang.

Menjadi seorang wanita dengan usia seperempat abad yang masih tinggal di kota kelahiran tanpa penghasilan merupakan peran yang cukup sulit dan menantang. Terhitung di awal bulan Maret hingga di awal bulan Mei, saya menerima peran tersebut. Memang benar, sebelumnya saya cukup berpenghasilan karena menjadi salah satu tim sukses di kota kelahiran. Namun, begitulah... dikarenakan baru merasakan yang benar-benar digaji, saya berfoya-foya. Sungguh langkah yang keliru. Baiknya, saya bisa mendapatkan sebuah pelajaran dari sikap tidak terpuji tersebut (( betapa berharganya! )). 

Oke, kembali ke perbincangan terombang-ambing. Saat ini, saya benar-benar tersesat. Meski demikian, sepertinya semakin ke sini saya mulai mendapat sebuah 'ilham'. Bagaikan bersinar terang, saya mulai melangkah menjadi...

SEORANG WANITA YANG REALISTIS!

Ya, saya butuh uang.

Selamat tinggal klinis, senang berkenalan denganmu. 

dan...

Selamat datang PIO! Meski agak sungkan, semoga engkau betah di diri ini :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...