Selasa, 07 Mei 2024

bensin yang hilang

Baru saja terjadi sebuah kebodohan, tersangka utama : saya dan kakak

Oke. Saat kubilang baru saja terjadi, berarti benar-benar baru saja terjadi. 

Hari ini, saya berencana pergi ke kampus untuk melihat calon adik di organisasi saya yang akan berangkat untuk seleksi fisik (( salah satu tahapan untuk menjadi peserta pengkaderan di mapala )). Bertepatan pula, salah satu kakak saya minta tolong di antar ke suatu tempat. Saya pun akhirnya memutuskan untuk mengantar sekalian pergi menengok kampus. Seperti biasa, sebelum berangkat saya mengecek beti (( motor )) karena fuel meter beti yang sudah tidak berfungsi lagi. Setelah mengecek bensin dan terlihat banyak, saya pun dengan percaya diri mengendarai beti. 

Di perjalanan menuju lokasi pertama, kakak saya mengatakan bahwa dia merasa membawa lebih banyak uang dari perkiraannya. Namun, kenyataannya uang yang dibawanya sangat pas-pasan, bahkan cenderung kurang. Ketika mendengar pengakuannya, saya pun teringat bahwa saya juga tidak membawa dompet. Yah meski demikian, kami tidak putar balik dan tetap melanjutkan perjalanan (( keputusan yang keliru )). Setelah sampai di tujuan kakak saya, saya pun langsung pergi menuju kampus setelah berjanji akan menjemputnya karena blio tidak mempunyai cukup uang untuk naik angkot yang seperti direncanakannya. 

Di perjalanan menuju kampus, saya harap-harap cemas semoga mereka belum berangkat ke lokasi seleksi fisik karena saya tidak mempunyai kuota untuk mengabari mereka. Dan alhamdulillah doa saya terkabul. Awalnya, saya hanya mau menengok beberapa saat dan segera pulang, namun karena diajak ke lokasi seleksi fisi dan saat itu saya sedang menunggu, saya pun mengiyakan tawaran tersebut. Bersama beti, saya pun pergi ke lokasi yang cukup jauh dari kampus.

Sesampainya, di lokasi seleksi fisik, segera meminta hotspot agar kakak saya bisa mengabari jika ingin dijemput. Belum sempat sejam saya menginjakkan kaki di lokasi seleksi fisik, kakak saya sudah minta dijemput, alhasil saya pun segera meninggalkan lokasi seleksi fisik. Di perjalanan, saya sempat khawatir dengan bensin beti. Namun, tetap optimis karena melihat banyaknya bensin sebelum berangkat. Lagi pula, saya tidak membawa dompet :D 

Ternyata benar, saya bisa sampai ke lokasi pertama dengan selamat.

Ketika hendak tancap gas untuk pulang, beti tidak langsung menyala, dan spontan saya mengecek bensinnya. dan... kosong. Dasar tempat bensinnya begitu terpampang nyata. Oh, betapa sialnya. Saya pun berunding dengan kakak, membicarakan bagaimana mengatasi masalah ini. Jumlah uang cash yang berhasil ditemukan 10k. Yah setidaknya cukuplah. Namun, bensin sudah benar-benar habis, sedangkan di sekitar tempat tersebut sama sekali tidak ada pertamina ataupun pertamini. Ingin mendorong atau ditondapun akan sangat kejauhan. Kami pun memutuskan untuk menyusahkan pihak ke-tiga. Awalnya kami mencoba menghubungi sepupu yang cukup bisa diandalkan, namun blio tidak mengangkatnya. Kami pun beralih ke teman kakakku yang ternyata berada jauh dari lokasi kami. Saya pun mencoba menghubungi the sweetest person in the world (( kisah mengenai blio akan segera terbit )) yang saat ini merupakan sosok yang paling bisa kuandalkan. Dan seperti dugaanku, tentu saja blio datang layaknya supehero.

Sembari menunggu kedatangan the sweetest person in the world, kami berbincang hingga memerhatikan bahwa di gedung depan sedang banyak imigran yang sedang demo. Usut punya usut, mereka menuntut untuk dipulangkan atau dipekerjakan, namun berakhir ricuh. Sedikit menegangkan, karena kami tidak bisa kabur dengan beti yang tanpa asupan energi jika kericuhannya membesar. Tapi, untung saja tidak begitu buruk. 

Cukup lama waktu berselang, hingga the sweetest person in the world menghubungiku dan mengatakan ada kericuhan, sehingga agak sulit untuk dilalui. Tak lama kemudian, blio datang membawa bensin (( Terimakasii the sweetest person in the world! )) dan kami pun pulang.

Oh ya, energiku terkuras habis. Bahkan saat perut meronta-ronta pun, saya lebih memilih rehat di kasur sejenak :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...