Minggu, 08 September 2024

Halo aku yang dulu

Saya baru saja mengobrol dengan salah satu kolega tentang betapa inginnya saya pulang ke kos dan berleha-leha. Blio juga menceritakan tentang bagaimana aktivitasnya ketika sedang di rumah, yakni bepergian dengan temannya.

Saya lalu menyadari bahwa saya tidak punya lagi tenaga untuk melakukan itu semua.

Saat ini, saya lebih memilih di rumah, menghabiskan waktu bersama keluar. Menyanyi, main game, baca buku, nonton film, atau sekedar bercanda gurau. Yah.. di akhir pekan rasanya malas sekali untuk keluar rumah. Saya pun tiba-tiba memikirkan bagaimana nanti jika sudah berumah tangga. Mungkin saya akan menjadi ibu rumah tangga saja, yang hanya di rumah menghabiskan waktu bersama keluarga.

Rasanya lelah sekali mencari selembar cuan.

Ah, ingin rasanya duduk bersantai tapi cuan mengalir deras. Mungkin saat ini merupakan yang tepat untuk memikirkan investasi. Investasi ke bank mungkin jalan yang tepat. Namun, saya dan mr. fav sedang merencakan untuk menabung membeli emas. Yah, saat ini saya telah di tahap untuk mulai mempersiapkan sedikit demi sedikit pundi-pundi kehidupan. Doakan gaes. Lelah rasanya jika harus mencari cuan sekeras ini (( menangis di pojokan )).

INTINYA

SAYA MAU PULANG UNTUK BERLEHA-LEHA :D 

Mungkin juga karena lagi halangan jadi rasanya lebih berat. Huft!

Semangat diriku (( meneteskan air mata kepedihan karena mau segera pulang. hiks. ))

Rabu, 04 September 2024

Ada yang Baru

Huft

Ada sosok baru di ruangan kami. Blio lulusan sama sepertiku, tapi dua tahun angkatan di atasku. 

(( menghela napas panjang ))

Wish me luck, gusy. Blio ramah, tapi sepertinya tidak cocok untuk akrab. Blio juga merupakan atasan baruku, menggantikan kak Ztc. Kak Ztc pindah ke bagian humas. Mungkin, hari-hari berikutnya akan sedikit lebih melelahkan dibanding hari-hari sebelumku. 

Sekian, saya pergi dulu!

Datang dan Pergi

Selamat siang ~

Baru lagi sempat berkunjung ke sini. 

Kali ini saya ingin bercerita mengenai fase datang dan perginya orang-orang di kehidupanku saat ini. Sebelumnya saya sudah sempat menceritakan bagaimana orang di sekitarku mampu memperlihatkan cahaya baru. Sayangnya, ada sosok yang mesti pergi.

Sedih? Tentu saja. Blio juga berperan dalam masa kelamku (ceilah). Dulu rumahnya menjadi markas kami. Namun, sekarang menginjakkan kaki pun rasanya ogah. Hehe. Bukannya benci. Saya lebih merasa bahwa sudah sepantasnya membiarkan blio memilih. 

Sudah banyak cerita tentang blio yang kurang mengeenakkan di telinga. Hingga sampai di mana kami bisa berkumpul dan membahas betapa menjengkelkannya blio bergabung ke kubuh sebelah (Tidak pernah kuceritakan karena kurasa tak penting). Memang benar blio tidak mempunyai 'insiden' dengan kubuh sebelah, tapi setiap kami 'membahas' blio pun ikut bereaksi. Yah mari tidak usah bahas persoalan itu. Di sini, saya hanya ingin mencurahkan betapa tidak enaknya berada di fase ini. Mungkin kalimat yang tepat untuk fase ini adalah :


AKAN KUHADAPI DENGAN CUCURAN AIR MATA AKK (MAJU LO FASE!)


oke, agak sedikit berlebihan.

yah.. intinya


MAJU LOHH FASE COME AND GO!! AKAN KUHADAPI DENGAN SEDIKIT MERENGEK DAN SEEMBER AIR MATA HOHOHO 💣💣


Selasa, 03 September 2024

Kancut yang terlihat (kah?)

Selamat akhir pekan penggemar~

Setelah mempunyai waktu luang menulis kisah dua malam lalu, saya pun akhirnya memutuskan saat ini merupakan waktu yang tepat :D

Yah seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, dua malam lalu seperti biasa, saya berada di kos. Ketika pulang dari kantor, saya menyempatkan untuk mencuci pakaian : daster, kaos kaki dan pakaian dalam. Namun, karena di lorong kamar saya notabenenya adalah laki-laki, saya pun memutuskan untuk menjemur saat malam. 

Sekitar pukul 21.50, saya pun mengecek keadaan dengan mengintip dari pintu kamar. Terpantau semua pintu tertutup, dan saya pun mengambil baskom cucian. Berhati-hati saya melangkah menyusuri koridor, sambil sedikit mengintip sela-sela pintu. Bukan tanpa alasan perilaku tak sopan saya, apa yang saya jemur merupakan barang krusial! Dua kamar dari ujung sebelah kiri, tempat salah satu staff laki-laki, terpantau sedikit terbuka dan terlihat blio yang sedang baring di kasur. Oke. Aman. Meskipun saya tetap bertanya-tanya karena terakhir kali yang saya ketahui, blio masuk shift 3 di pukul 22.00. Namun, karena melihat blio sedang berbaring, mungkin saja shiftnya sudah berubah.

Saya pun mulai menjemur dari kaos kaki. Setelah selesai, saya kemudian mulai menggantung pakaian dalam dengan berhati-hati. Yah maklum saja, ini pertama kalinya saya menjemur pakaian dalam di luar, biasanya di dalam kamar. 

Ketika menjemur pakaian dalam, saya merasa ada sosok yang memandangiku dari arah parkiran. Dari balik jemuran, saya pun menoleh secara perlahan ke arah sosok tersebut, berharap itu hanya perasaanku saja. Sayangnya, sosok tersebut merupakan staff yang barusan saja saya lihat tidur di kamarnya. 

DUAR

Seketika, saya ingin menghilang saja.

MALU

KENAPA KETIKA SAYA SEDANG MENJEMUR PAKAIAN DALAM KAMI BERPAPASAN???????????????????????????????

Kakiku seketika lemas, tidak bisa menapaki bumi ini lagi

Saya hanya bisa tertawa getir, blio pun juga hanya mengatakan "Hahaha.. gutenbai pale"
"hehe.. iyee, Pak"

Setelah blio pergi, saya pun segera mengambil jemuranku kembali dan berlari dengan tetesan air mata menuju kamarku.

Pikiranku mulai kemana-mana, "Apakah blio memang melihat kancutku?? Ataukah tidak karena terhalang dengan pakaian lain??" ingin rasanya diriku menghilang saja. Hiks.

Saya mencoba menenangkan diri. Mengecek kembali apakah blio benar-benar telah pergi. Saat kurasa aman, saya pun mulai melangkah lagi. Ketika melewati kamar blio, sosok yang saya lihat baring di sana ternyata merupakan staff lain di tempatku kerja dan tinggal di kamar depan.

Dengan tergesa-gesa, saya mulai menjemur satu per satu kancutku, seperti melakukan tindak kejahatan saja. Setelah selesai, saya pun berlari masuk. Namun, karena tadi terburu-buru, saya meninggalkan banyak jejak kaki. Saya pun mencoba menghapus jejak kaki ku dengan menggosoknya dengan kaki.

Akhirnya, selesai juga drama kancut ini.

Minggu, 04 Agustus 2024

kehidupan baru ✧₊⁺

HALOOOOOOOOOO

Lama tak jumpa para penggemar yang tak nampak!

Saya ingin menyebarkan kabar baik(kah?). Yah.. saat ini saya telah menempuh hidup baru. Hehe.

Bukan, bukan menikah tentu saja. Belum :D

Sejak tanggal 17 Juli 2024, saya memulai kehidupan baru menjadi karyawan di sebuah perusahaan. Yah perusahaan yang cukup besar, menurutku. Perusahaan ini bergerak dalam industri makanan dan minuman. Meskipun saat ini saya bukan seorang staff di sana, melainkan seorang karyawan outshourching, saya cukup puas bisa bekerja di sini. Tapi kumohon jangan mempertanyakan seragamnya... hmm.. yah sebisa mungkin saya tidak berfoto mengenakan seragam dan jika mau pergi sehabis pulang kerja harus ganti baju (( mungkin deskripsi tidak langsung ini bisa menggambarkan bagaimana seragamku saat ini, jadi tolong jangan bertanya >:o )).

Satu hal yang ingin saya garis bawahi di kehidupan baruku ini ialah...

UNTUK PERTAMA KALINYA SAYA NGE-KOS!

hehe...

Di kehidupan seperempat abad ini saya baru saja merasakan duka cita sebagai anak kos. Yah meskipun kantorku berada di kabupaten sebelah, jaraknya tetap jauh. Mungkin sekitar 20km. Sehingga, sebisa mungkin saya harus berangkat dari rumah pada pukul 07.00 WITA. Jika lewat, saya sudah ketar ketir. Perjalanan saya menuju kantor memang penuh rintangan, bahkan mesti mengadu skill bersama mobil truk yang besarnya 10x lipat dari beti (motorku). Setelah diskusi panjang bersama kedua orangtua, akhirnya diputuskan bahwa sebaiknya saya nge-kos saja. Dan... kos saya tepat di depan perusahaan :D

Minggu kemarin merupakan minggu pertama saya full seminggu di kos, tanpa pulang balik ke rumah. Berat? Hmm sepertinya terlalu berlebihan. Saya cukup menikmati waktu di kos. Berangkat pada pukul 7.40 WITA, dan pulang pada pukul 16.00 WITA. 

Saat sampai di kos, saya biasanya langsung bersih-bersih sekaligus shalat, lalu memasak untuk makan malam. Setelah itu... main game dan nonton hehe. Terlebih lagi di sini ada wifi, sehingga sangat menyelamatkan kehidupan perkosan ini.

Satu-satunya yang menjadi permasalahan utama di sini ialah, tidak ada pasar yang bisa ditempuh dengan jalan kaki!

Sebagai penikmat sayur, saya cukup tersiksa. Meskipun Ibu Kos juga jualan sayur, tapi tetap saja saya butuh sayur dan ikan! (( Maklum lidah rumahan )) Tapi di sini cukup banyak warung makan dan minimarket lokal. Kedua bulan maret tidak di sini (si indo dan alfa). Harganya pun tidak jauh berbeda.

Oh ya, ada satu hal yang saya sangat sukai di perusahaan ini, yaitu ketepatan jam masuk-istirahat-pulang! Pada pukul 8.00 WITA, manajer akan masuk dan memulai briefing, pada pukul 12.00 WITA, semua orang pergi makan siang, daaaannn pada pukul 16.00 WITA semua pantat sudah tidak ada di kursi! Bahkan jika SPV belum pulang, semua karyawan serentak berdiri. Yah memang hal ini mesti diwajarkan dalam dunia kerja, namun tetap ada saja perusahaan yang tutup mata akan hal tersebut. Ehe.

Sejauh ini, saya cukup menikmati kehidupan baru ini. Meski terkadang saya pun ogah-ogahan masuk kerja. Tapi yah... saya pikir itu hal yang wajar. 

Selasa, 07 Mei 2024

bensin yang hilang

Baru saja terjadi sebuah kebodohan, tersangka utama : saya dan kakak

Oke. Saat kubilang baru saja terjadi, berarti benar-benar baru saja terjadi. 

Hari ini, saya berencana pergi ke kampus untuk melihat calon adik di organisasi saya yang akan berangkat untuk seleksi fisik (( salah satu tahapan untuk menjadi peserta pengkaderan di mapala )). Bertepatan pula, salah satu kakak saya minta tolong di antar ke suatu tempat. Saya pun akhirnya memutuskan untuk mengantar sekalian pergi menengok kampus. Seperti biasa, sebelum berangkat saya mengecek beti (( motor )) karena fuel meter beti yang sudah tidak berfungsi lagi. Setelah mengecek bensin dan terlihat banyak, saya pun dengan percaya diri mengendarai beti. 

Di perjalanan menuju lokasi pertama, kakak saya mengatakan bahwa dia merasa membawa lebih banyak uang dari perkiraannya. Namun, kenyataannya uang yang dibawanya sangat pas-pasan, bahkan cenderung kurang. Ketika mendengar pengakuannya, saya pun teringat bahwa saya juga tidak membawa dompet. Yah meski demikian, kami tidak putar balik dan tetap melanjutkan perjalanan (( keputusan yang keliru )). Setelah sampai di tujuan kakak saya, saya pun langsung pergi menuju kampus setelah berjanji akan menjemputnya karena blio tidak mempunyai cukup uang untuk naik angkot yang seperti direncanakannya. 

Di perjalanan menuju kampus, saya harap-harap cemas semoga mereka belum berangkat ke lokasi seleksi fisik karena saya tidak mempunyai kuota untuk mengabari mereka. Dan alhamdulillah doa saya terkabul. Awalnya, saya hanya mau menengok beberapa saat dan segera pulang, namun karena diajak ke lokasi seleksi fisi dan saat itu saya sedang menunggu, saya pun mengiyakan tawaran tersebut. Bersama beti, saya pun pergi ke lokasi yang cukup jauh dari kampus.

Sesampainya, di lokasi seleksi fisik, segera meminta hotspot agar kakak saya bisa mengabari jika ingin dijemput. Belum sempat sejam saya menginjakkan kaki di lokasi seleksi fisik, kakak saya sudah minta dijemput, alhasil saya pun segera meninggalkan lokasi seleksi fisik. Di perjalanan, saya sempat khawatir dengan bensin beti. Namun, tetap optimis karena melihat banyaknya bensin sebelum berangkat. Lagi pula, saya tidak membawa dompet :D 

Ternyata benar, saya bisa sampai ke lokasi pertama dengan selamat.

Ketika hendak tancap gas untuk pulang, beti tidak langsung menyala, dan spontan saya mengecek bensinnya. dan... kosong. Dasar tempat bensinnya begitu terpampang nyata. Oh, betapa sialnya. Saya pun berunding dengan kakak, membicarakan bagaimana mengatasi masalah ini. Jumlah uang cash yang berhasil ditemukan 10k. Yah setidaknya cukuplah. Namun, bensin sudah benar-benar habis, sedangkan di sekitar tempat tersebut sama sekali tidak ada pertamina ataupun pertamini. Ingin mendorong atau ditondapun akan sangat kejauhan. Kami pun memutuskan untuk menyusahkan pihak ke-tiga. Awalnya kami mencoba menghubungi sepupu yang cukup bisa diandalkan, namun blio tidak mengangkatnya. Kami pun beralih ke teman kakakku yang ternyata berada jauh dari lokasi kami. Saya pun mencoba menghubungi the sweetest person in the world (( kisah mengenai blio akan segera terbit )) yang saat ini merupakan sosok yang paling bisa kuandalkan. Dan seperti dugaanku, tentu saja blio datang layaknya supehero.

Sembari menunggu kedatangan the sweetest person in the world, kami berbincang hingga memerhatikan bahwa di gedung depan sedang banyak imigran yang sedang demo. Usut punya usut, mereka menuntut untuk dipulangkan atau dipekerjakan, namun berakhir ricuh. Sedikit menegangkan, karena kami tidak bisa kabur dengan beti yang tanpa asupan energi jika kericuhannya membesar. Tapi, untung saja tidak begitu buruk. 

Cukup lama waktu berselang, hingga the sweetest person in the world menghubungiku dan mengatakan ada kericuhan, sehingga agak sulit untuk dilalui. Tak lama kemudian, blio datang membawa bensin (( Terimakasii the sweetest person in the world! )) dan kami pun pulang.

Oh ya, energiku terkuras habis. Bahkan saat perut meronta-ronta pun, saya lebih memilih rehat di kasur sejenak :D

Senin, 06 Mei 2024

peran sebagai wanita realitis

 Halo!

Saat menulis kisah ini, cuaca di kotaku tidak dapat ditebak. Kadang panas menyengat, kadang pula hujan deras seolah tak pernah tersentuh mentari. Membingungkan, tapi tak apa, mungkin memang bumi sudah tidak muda lagi.

Selain bumi yang sudah tidak muda lagi, ada saya yang juga sudah tidak muda lagi, hehe. Seperempat abad telah kulalui. Berbagai peran juga sudah kujalani. Saat ini, peran yang sedang saya ambil adalah menjadi lulusan psikologi yang masih terombang-ambing dengan pilihan karir (( ceilah, seolah banyak yang tawari saja! )). Menjadi seorang yang terombang-ambing memilih antara ingin melanjutkan kesukaan mengenai klinis atau menjadi wanita realistis yang membutuhkan segepok fulus berhasil membuat saya cukup mual. Saat ini, saya magang menjadi asisten psikolog di salah satu biro yang baru saja buka. Asisten psikolog memang merupakan jalan yang pas bagi mereka yang mendambakan dunia klinis. Namun, ketika saya mengatakan baru buka, itu berarti memang benar-benar baru buka. Kata beliau yang merupakan seorang psikolog di sana, saya dapat ke biro jika terdapat klien. Namun, hingga saat ini baru terhitung dua kali saya menginjakkan kaki di biro tersebut. 

Jujur saja, diawal saya sangat bersemangat menjadi psikolog klinis. Akan tetapi, tak henti-hentinya realita datang menampar dan pergi begitu saja. Ya, saya butuh uang.

Menjadi seorang wanita dengan usia seperempat abad yang masih tinggal di kota kelahiran tanpa penghasilan merupakan peran yang cukup sulit dan menantang. Terhitung di awal bulan Maret hingga di awal bulan Mei, saya menerima peran tersebut. Memang benar, sebelumnya saya cukup berpenghasilan karena menjadi salah satu tim sukses di kota kelahiran. Namun, begitulah... dikarenakan baru merasakan yang benar-benar digaji, saya berfoya-foya. Sungguh langkah yang keliru. Baiknya, saya bisa mendapatkan sebuah pelajaran dari sikap tidak terpuji tersebut (( betapa berharganya! )). 

Oke, kembali ke perbincangan terombang-ambing. Saat ini, saya benar-benar tersesat. Meski demikian, sepertinya semakin ke sini saya mulai mendapat sebuah 'ilham'. Bagaikan bersinar terang, saya mulai melangkah menjadi...

SEORANG WANITA YANG REALISTIS!

Ya, saya butuh uang.

Selamat tinggal klinis, senang berkenalan denganmu. 

dan...

Selamat datang PIO! Meski agak sungkan, semoga engkau betah di diri ini :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...