Selamat akhir pekan penggemar~
Setelah mempunyai waktu luang menulis kisah dua malam lalu, saya pun akhirnya memutuskan saat ini merupakan waktu yang tepat :D
Yah seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, dua malam lalu seperti biasa, saya berada di kos. Ketika pulang dari kantor, saya menyempatkan untuk mencuci pakaian : daster, kaos kaki dan pakaian dalam. Namun, karena di lorong kamar saya notabenenya adalah laki-laki, saya pun memutuskan untuk menjemur saat malam.
Sekitar pukul 21.50, saya pun mengecek keadaan dengan mengintip dari pintu kamar. Terpantau semua pintu tertutup, dan saya pun mengambil baskom cucian. Berhati-hati saya melangkah menyusuri koridor, sambil sedikit mengintip sela-sela pintu. Bukan tanpa alasan perilaku tak sopan saya, apa yang saya jemur merupakan barang krusial! Dua kamar dari ujung sebelah kiri, tempat salah satu staff laki-laki, terpantau sedikit terbuka dan terlihat blio yang sedang baring di kasur. Oke. Aman. Meskipun saya tetap bertanya-tanya karena terakhir kali yang saya ketahui, blio masuk shift 3 di pukul 22.00. Namun, karena melihat blio sedang berbaring, mungkin saja shiftnya sudah berubah.
Saya pun mulai menjemur dari kaos kaki. Setelah selesai, saya kemudian mulai menggantung pakaian dalam dengan berhati-hati. Yah maklum saja, ini pertama kalinya saya menjemur pakaian dalam di luar, biasanya di dalam kamar.
Ketika menjemur pakaian dalam, saya merasa ada sosok yang memandangiku dari arah parkiran. Dari balik jemuran, saya pun menoleh secara perlahan ke arah sosok tersebut, berharap itu hanya perasaanku saja. Sayangnya, sosok tersebut merupakan staff yang barusan saja saya lihat tidur di kamarnya.
DUAR
Seketika, saya ingin menghilang saja.
MALU
KENAPA KETIKA SAYA SEDANG MENJEMUR PAKAIAN DALAM KAMI BERPAPASAN???????????????????????????????
Kakiku seketika lemas, tidak bisa menapaki bumi ini lagi
Saya hanya bisa tertawa getir, blio pun juga hanya mengatakan "Hahaha.. gutenbai pale"
"hehe.. iyee, Pak"
Setelah blio pergi, saya pun segera mengambil jemuranku kembali dan berlari dengan tetesan air mata menuju kamarku.
Pikiranku mulai kemana-mana, "Apakah blio memang melihat kancutku?? Ataukah tidak karena terhalang dengan pakaian lain??" ingin rasanya diriku menghilang saja. Hiks.
Saya mencoba menenangkan diri. Mengecek kembali apakah blio benar-benar telah pergi. Saat kurasa aman, saya pun mulai melangkah lagi. Ketika melewati kamar blio, sosok yang saya lihat baring di sana ternyata merupakan staff lain di tempatku kerja dan tinggal di kamar depan.
Dengan tergesa-gesa, saya mulai menjemur satu per satu kancutku, seperti melakukan tindak kejahatan saja. Setelah selesai, saya pun berlari masuk. Namun, karena tadi terburu-buru, saya meninggalkan banyak jejak kaki. Saya pun mencoba menghapus jejak kaki ku dengan menggosoknya dengan kaki.
Akhirnya, selesai juga drama kancut ini.