Minggu, 12 Januari 2025

AKU SEHAT

HALOOOOOOOOOOOOOOOOO

Ada hal yang kusadari baru-baru ini :
Sepadat apapun kegiatanku, saya tetap sehat wal afiat.

Tentu ini sesuatu yang patut disyukuri. Harus disyukuri. Namun, kadang saya juga ingin merasakan bagaimana rasanya 'tumbang karena kegiatan', awikwok.

Sabtu-Minggu lalu, saya baru saja menyelesaikan event yang cukup besar. Persiapannya pun tak kaleng-kaleng. Banyak sekali yang saya desain, hingga rasanya mual menatap komputer (Yang meskipun bermodalan canva). Hingga hari H-nya pun saya bekerja begitu keras. Huft!

Rasanya ingin mengungkapkan semua apa yang kulalui seminggu ini tapi tangan sangat pegal -bahkan saya baru saja membeli koyo, jadi untuk menulis banyak rasanya berat sekali. Semoga saja di kemudian hari ketika saya membaca tulisan ini, saya masih bisa ingat apa yang kulalui seminggu ini :D

Minggu, 17 November 2024

Siapa saya?

Hai/ Hello/ Borjour??

Saya mengingat sebuah peristiwa di masa lalu yang cukup membuatku tergelitik. Saya adalah tipe yang lebih baik menghindar ketimbang menyapa (tolong jangan dihakimi:D). Pernah sewaktu saya masih sangat muda (SD waktu itu), saya pergi ke warung untuk membeli beberapa pangan. Ketika di dalam warung, saya bertemu dengan teman mengaji yang telah lama tidak saling menyapa. Saya merasa malu dan canggung, entah harus menyapa atau menghindar. 

Seketika, saya mempunyai ide brilian (kala itu). Saya bisa jadi orang lain, saya bisa berpura-pura bukan menjadi saya, dan tidak mengenalnya. Saya juga bisa memperkenalkan diri dengan nama Stefany (nama yang begitu saja terlintas di pikiranku), yang merupakan kembaran dari diriku sendiri. Yeah, sepertinya ide bagus, pikirku saat itu. 

Saya pun menyiapkan diri, jika dia mulai menyapa, saya akan berpura-pura bingung dan mulai memperkenalkan diri sebagai Stefany, dan yang dikenal oleh teman mengajiku adalah kembaranku.

Ketika dia berbalik, kami saling memandang, dan dia pun melemparkan senyum. Saya pun membalasnya dengan senyum. 

Yah. Begitu saja. Kami pun kembali dengan urusan masing-masing.


Senin, 16 September 2024

Slow-life

Hai!

Kehidupanku menjadi anak kos tidaklah buruk! (Langsung masuk ke inti cerita)

Sebelumnya, saya sudah sedikit menggambarkan bagaimana diriku menjadi anak kos. 

Bagiku yang sekarang menjalani hari dengan kehidupan tenang dan tentram, merupakan sebuah anugrah tersendiri. Mengingat sejak kecil saya mempunyai kaki yang gatal di rumah, alias gatal kalau tidak pergi-pergi. Kebiasaan itu berlanjut hingga saya berkuliah. Pulang pukul 1 dan 2 malam bukanlah hal yang jarang lagi. Yah rasanya kurang afdol saja menjadi mahasiswa tapi tidak pulang larut! (Jangan dicontoh dik-adik). Umi dan nenek rasanya sudah lelah menegur akan kepulanganku, namun suatu waktu saya mengatakan bahwa hanya saat ini saja seperti ini, ke depannya saya sudah terlalu lelah untuk melangkahkan kaki keluar rumah.

Dan benar saja.

Di umur seperempat abad ini, rasanya berdiam diri di rumah merupakan hal paling menarik sepanjang masa.

Sebelum bekerja di sini, saya tanpa sadar mengeluarkan afirmasi : ingin merasakan kehidupan kos.

Sempat diberikan kesempatan untuk meninggalkan tanah kelahiran, merantau ke Jawa karena salah satu keluarga menawarkan pekerjaan. Tapi karena terlalu mendadak dan tidak mempunyai persiapan, saya pun menolak. Terlebih lagi, pekerjaan yang ditawarkan tidak sesuai dengan bidang yang kutekuni selama 5 tahun. Menyesal? Yah.. tidak bisa kupungkiri, saya sempat menyayangkan kesempatan itu. Mengingat saat ini pekerjaan sangat sulit ditemukan.

Saya pun mulai menyibukkan diri. Entah itu sekedar belajar atau mencoba meng-update skill, terutama di bidang perusahaan. Afirmasi yang kukeluarkan juga mulai lebih spesifik : ingin nge-kos tapi masih dalam ruang lingkup tanah kelahiran.

Minggu, 08 September 2024

Halo aku yang dulu

Saya baru saja mengobrol dengan salah satu kolega tentang betapa inginnya saya pulang ke kos dan berleha-leha. Blio juga menceritakan tentang bagaimana aktivitasnya ketika sedang di rumah, yakni bepergian dengan temannya.

Saya lalu menyadari bahwa saya tidak punya lagi tenaga untuk melakukan itu semua.

Saat ini, saya lebih memilih di rumah, menghabiskan waktu bersama keluar. Menyanyi, main game, baca buku, nonton film, atau sekedar bercanda gurau. Yah.. di akhir pekan rasanya malas sekali untuk keluar rumah. Saya pun tiba-tiba memikirkan bagaimana nanti jika sudah berumah tangga. Mungkin saya akan menjadi ibu rumah tangga saja, yang hanya di rumah menghabiskan waktu bersama keluarga.

Rasanya lelah sekali mencari selembar cuan.

Ah, ingin rasanya duduk bersantai tapi cuan mengalir deras. Mungkin saat ini merupakan yang tepat untuk memikirkan investasi. Investasi ke bank mungkin jalan yang tepat. Namun, saya dan mr. fav sedang merencakan untuk menabung membeli emas. Yah, saat ini saya telah di tahap untuk mulai mempersiapkan sedikit demi sedikit pundi-pundi kehidupan. Doakan gaes. Lelah rasanya jika harus mencari cuan sekeras ini (( menangis di pojokan )).

INTINYA

SAYA MAU PULANG UNTUK BERLEHA-LEHA :D 

Mungkin juga karena lagi halangan jadi rasanya lebih berat. Huft!

Semangat diriku (( meneteskan air mata kepedihan karena mau segera pulang. hiks. ))

Rabu, 04 September 2024

Ada yang Baru

Huft

Ada sosok baru di ruangan kami. Blio lulusan sama sepertiku, tapi dua tahun angkatan di atasku. 

(( menghela napas panjang ))

Wish me luck, gusy. Blio ramah, tapi sepertinya tidak cocok untuk akrab. Blio juga merupakan atasan baruku, menggantikan kak Ztc. Kak Ztc pindah ke bagian humas. Mungkin, hari-hari berikutnya akan sedikit lebih melelahkan dibanding hari-hari sebelumku. 

Sekian, saya pergi dulu!

Datang dan Pergi

Selamat siang ~

Baru lagi sempat berkunjung ke sini. 

Kali ini saya ingin bercerita mengenai fase datang dan perginya orang-orang di kehidupanku saat ini. Sebelumnya saya sudah sempat menceritakan bagaimana orang di sekitarku mampu memperlihatkan cahaya baru. Sayangnya, ada sosok yang mesti pergi.

Sedih? Tentu saja. Blio juga berperan dalam masa kelamku (ceilah). Dulu rumahnya menjadi markas kami. Namun, sekarang menginjakkan kaki pun rasanya ogah. Hehe. Bukannya benci. Saya lebih merasa bahwa sudah sepantasnya membiarkan blio memilih. 

Sudah banyak cerita tentang blio yang kurang mengeenakkan di telinga. Hingga sampai di mana kami bisa berkumpul dan membahas betapa menjengkelkannya blio bergabung ke kubuh sebelah (Tidak pernah kuceritakan karena kurasa tak penting). Memang benar blio tidak mempunyai 'insiden' dengan kubuh sebelah, tapi setiap kami 'membahas' blio pun ikut bereaksi. Yah mari tidak usah bahas persoalan itu. Di sini, saya hanya ingin mencurahkan betapa tidak enaknya berada di fase ini. Mungkin kalimat yang tepat untuk fase ini adalah :


AKAN KUHADAPI DENGAN CUCURAN AIR MATA AKK (MAJU LO FASE!)


oke, agak sedikit berlebihan.

yah.. intinya


MAJU LOHH FASE COME AND GO!! AKAN KUHADAPI DENGAN SEDIKIT MERENGEK DAN SEEMBER AIR MATA HOHOHO 💣💣


Selasa, 03 September 2024

Kancut yang terlihat (kah?)

Selamat akhir pekan penggemar~

Setelah mempunyai waktu luang menulis kisah dua malam lalu, saya pun akhirnya memutuskan saat ini merupakan waktu yang tepat :D

Yah seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, dua malam lalu seperti biasa, saya berada di kos. Ketika pulang dari kantor, saya menyempatkan untuk mencuci pakaian : daster, kaos kaki dan pakaian dalam. Namun, karena di lorong kamar saya notabenenya adalah laki-laki, saya pun memutuskan untuk menjemur saat malam. 

Sekitar pukul 21.50, saya pun mengecek keadaan dengan mengintip dari pintu kamar. Terpantau semua pintu tertutup, dan saya pun mengambil baskom cucian. Berhati-hati saya melangkah menyusuri koridor, sambil sedikit mengintip sela-sela pintu. Bukan tanpa alasan perilaku tak sopan saya, apa yang saya jemur merupakan barang krusial! Dua kamar dari ujung sebelah kiri, tempat salah satu staff laki-laki, terpantau sedikit terbuka dan terlihat blio yang sedang baring di kasur. Oke. Aman. Meskipun saya tetap bertanya-tanya karena terakhir kali yang saya ketahui, blio masuk shift 3 di pukul 22.00. Namun, karena melihat blio sedang berbaring, mungkin saja shiftnya sudah berubah.

Saya pun mulai menjemur dari kaos kaki. Setelah selesai, saya kemudian mulai menggantung pakaian dalam dengan berhati-hati. Yah maklum saja, ini pertama kalinya saya menjemur pakaian dalam di luar, biasanya di dalam kamar. 

Ketika menjemur pakaian dalam, saya merasa ada sosok yang memandangiku dari arah parkiran. Dari balik jemuran, saya pun menoleh secara perlahan ke arah sosok tersebut, berharap itu hanya perasaanku saja. Sayangnya, sosok tersebut merupakan staff yang barusan saja saya lihat tidur di kamarnya. 

DUAR

Seketika, saya ingin menghilang saja.

MALU

KENAPA KETIKA SAYA SEDANG MENJEMUR PAKAIAN DALAM KAMI BERPAPASAN???????????????????????????????

Kakiku seketika lemas, tidak bisa menapaki bumi ini lagi

Saya hanya bisa tertawa getir, blio pun juga hanya mengatakan "Hahaha.. gutenbai pale"
"hehe.. iyee, Pak"

Setelah blio pergi, saya pun segera mengambil jemuranku kembali dan berlari dengan tetesan air mata menuju kamarku.

Pikiranku mulai kemana-mana, "Apakah blio memang melihat kancutku?? Ataukah tidak karena terhalang dengan pakaian lain??" ingin rasanya diriku menghilang saja. Hiks.

Saya mencoba menenangkan diri. Mengecek kembali apakah blio benar-benar telah pergi. Saat kurasa aman, saya pun mulai melangkah lagi. Ketika melewati kamar blio, sosok yang saya lihat baring di sana ternyata merupakan staff lain di tempatku kerja dan tinggal di kamar depan.

Dengan tergesa-gesa, saya mulai menjemur satu per satu kancutku, seperti melakukan tindak kejahatan saja. Setelah selesai, saya pun berlari masuk. Namun, karena tadi terburu-buru, saya meninggalkan banyak jejak kaki. Saya pun mencoba menghapus jejak kaki ku dengan menggosoknya dengan kaki.

Akhirnya, selesai juga drama kancut ini.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...